:: Cintailah Produk Indonesia dan hargai hasil karya intelektual::

Selasa, 14 Januari 2014

Mulailah dengan hal-hal yang positif atau bersih








Sering kali kita menemui hal-hal yang sulit dimengerti oleh akal nalar kita, tidak jarang membuat membuat kita menjadi pusing dibuatna. Terkadang akal selalu tidak sejalan dengan hati, yang mengakibatkan sedikit terasa mengganjal, Ini bisa menimbulkan reaksi pada energi, selalu membuat kita cepat merasa cape dan kelelahan. Padahal kita tidak melalukan aktifitas yang memerlukan tenaga besar, seperti aktifitas yang menguras tenaga dikarenakan otot-otot kita digerakan, contohnya aktifitas angkat beban seperti pekerja kuli panggul, buruh pelabuhan dan yang lainya.

Untuk membuat kinerja otak kita tidak mengalami kelelahan, kita seharusnya menjaga pikiran kita dengan berpikir bersih dan positif, agar kesehatan otak kita terjaga dari energi yang dikeluarkan, agar bisa digunakan dengan seefektif mungkin. Agar apa-apa yang dipikir oleh kita membuat tubuh kita menjadi sehat dan bugar. Pesen dari saya mulailah berpikir yang positif, bersih dan masukan pikiran-pikiran yang membuat tubuh kita serasa diberikan energi. Semangat....ayo semangat.

Rabu, 23 November 2011

Harapan Kita untuk Indonesia

Apa penyebab terjadinya ketidak adilan dalam penegakan hukum di Indonesia?.

Itu yang selalu jadi perbincangan hangat para petinggi negara, bahkan permasalahan tersebut menjadi topik hangat di media dan di rakyat kecil. Banyak sekali yang mendapat keuntungan dari topik yang hangat itu. Ada juga yang ikut meramaikan suasana supaya terlihat dan menjadi isu hangat, menjadi pembicaraan di warung kopi, warteg bahkan sampai keotel yang berbintang.

Penegakan hukum menjadi sebuah harapan yang di damba-dambakan oleh seluruh bangsa indonesi yang haus akan keadilan. Banyak sekali penegakan hukum yang tidak tepat sasaran dan menghilangkan rasa keadilan. Kasus yang hangat dan menjadi perbincangan di media bahkan diskusi-diskusi yang bergengsi mereka hanya terjebak dalam retorika saja. Tapi pada pelaksanaannya NOL sama sekali. Kebiasaan bangsa kita itu hanya bisa mengubar janji-janji. Tetapi ketika janji-janji tersebut di pertanyakana mereka sibuk mencari dalil tidak jarang sampai mengorbankan rasa malunya.

Rasa malu menjadi modal utama agar meraih simpati masyarakat. Mereka tidak merasa malu ketika mereka kebablasan dalam bicara maupun dalam tindakan, dalil yang mereka anut adalah ini demi kepetingan rakyat, apapun yang kami lakukan adalaha untuk rakyat. Kenyataannya justru ini untuk rakyat kami, sedangkan rakyat buakn dari kami itu sih urus aja sendiri kata mereka dalam hatinya.

Kalo kita simpulkan harapan dan keinginan dari semua Bangsa Indonesia adalah:
  • Kami Bangsa Indonesia menginginkan lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak;
  • Kami Bangsa Indonesia menginginkan Keadilan merata bagi seluruh warga indonesia tanpa pengecualian;
  • Kami Bangsa Indonesia menginginkan Kehidupan yang tentran, aman dan nyaman;
  • Kami Bangsa Indonesia menginginkan Kesejahteraan yang merata.

Itu hanya sebagian kecil harapan kita semua Bangsa Indonesia. Apakah harapan yang kami minta itu kepada para pemimpin wakil kita di pemerintahan terasa berat???, atau Para wakil kita itu tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan itu.

Selasa, 23 Maret 2010

Curhat 23032010

Pada sore menjelang petang. Aku terasa mendapatkan sebuah sambaran petir yang sangat besar. Terasa sampai kedalam dada ini, dadaku terasa sesak. bagai tertusuk-tusuk paku yang sangat tajam. Yah hari ini aku di campakan dengan mudahnya, bahkan tanpa memberi aku kesempatan untuk membuktikan. Tapi aku tahu diri dan menerima, walupun hati ini sakit. Sampai akhirnya terdengan suara adzan, bersautan dari mesjid satu dan mesjid lainnya. Aku masih tetap di meja di hadapanku hanya ada monitor yang terus kupandangi saat aku sedangan mengetikkan huruf demi huruf. Dan akhirnya menyambung menjadi sebuah kalimat yang sedang aku tulis.
Aku terdiam sejenak, lalu kucoba merenung, kenapa semua ini terjadi padaku disaat aku sedang merasakan emosi cinta yang sangat besar. Lalu dengan gampangnya ia mematahkan semuanya harapan, keinginan bahkan kebahagiaan. Mungkin sudah terbiasa bagi seoarang wanita ketika dia membuat suatu keputusan, bahkan tanpa memilah-milah terlebih dahulu. Tetapi sudahlah toh semuanya tidak mungkin bisa kembali, dan apakah aku harus terpuruk untuk yang kedua kali. Ya Allah apa ini kehendak-MU. Aku ikhlas menerimanya YA Allah. Terimakasih atas waktunya utnuk selalu mengingatkan aku mungkin “Aku memang bukan untuknya”. 23032010

Kamis, 15 Oktober 2009

Pedagang Asongan dan Permasalahanya.

Kalo rekan-rekan suka naek bis, pasti rekan-rekan sudah terbiasa yang namana pedagang asongan. Mereka biasanya menjajakan berbagai macam barang baik itu dari makanan ataupun barang lainnya. Untuk hal ini saya mau fokus terhadap barang makanan.Sering kita jumpai berbagai jenis makanan yang telah di kemas dengan seindah mungkin bahkan di buat seperti aslinya. Ini bentuk suatu kreatifitas, dimana mereka membungkus makanan itu dengan rapih bahkan dikasih lebel.. entah itu Asli dari BPOM atau bikin sendiri. Permasalahannya BPOM tidak peduli karena menurut mereka mungkin itu hanya sebagian kecil yang tidak akan berakibat besar. Disatu sisi itu adalah lahan untuk berwirausaha/ lapangan kerja dan sudah menjadi mata pencaharian mereka. Sulit sekali membedakan mana yang benar-benar terjamin (dikategorikan seteril) dari setiap yang dijajakan, Yang takut dikhawatirkan ini bisa menimbulkan modus baru.. dimana bisa saja mereka meracuni kita dengan perlahan-lahan dikarenakan mereka pura-pura tidak tahu atau memang sama sekali ga tahu? Banyak sekali penyakit yang bisa ditimbulkan oleh jajanan di luaran. Harusnya pedagang asongan ini dirangkul oleh pihak yang terkait dengan kesehatan pangan dan gizi agar diberikan pelatihan bagaimana cara yang bagus untuk mengelola makanan sehat dan bergizi. Jangan hanya di pandang sebelah mata. Mereka bisanya hanya di gusur dan diteribkan bukan dibina, mereka itu adalah kewajiban pemerintah sesuai dengan UUD 1945 pasal 34 ayat 1 "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara" Maka dari itu bersatu dalam menyelesaikan sengketa lahan penghasilan jangan karena alasan ketertiban dan kenyamanan kota mereka ditertibkan. KIta juga harus melihat dia melakukan itu semua hanya karena keadaan terdesak. Sulitnya lahan pekerjaan menjadi faktor yang paling utaman bahkan budaya KKN udah menjadi budaya kita. Apakah kita lanjutkan atau kita habis kikis satu persatu. Mudah-mudahan saya berharap kepada Pemerintahan yang baru ini yang telah berhasil memenangkan pemilu dan menjadi Presiden Kita bisa Arip dan bijaksana dalam menyikapi anak buahnya yang semena-mena terhadap kaum marginal (kaum tersisihkan). Selamat Kepada Bpk.SBY dan Jajarannya atas keberhasilannya menduduki kursi kepresidenan kembali dan Saya tunggu gebrakan-gebrakan baru. Untuk mensukseskan adil dan makmur serat berpedoman pada visi mencerdaskan kehidupan bangsa. Selamat berjuang Bpk. Susilo Bambang Yudoyono. Kami tunggu Strategi Bapak. Terimakasih

Minggu, 24 Mei 2009

Jeritan dan Tangis

Elit Politik selalu menggunakan kata demi rakyat, dan untuk rakyat, kesejarteraan rakyat dan keadilan rakyat, itu dan itu yang selalu di gembor-gemborkan oleh mereka.

Musin di indonesia bertambah kali ini, biasanya kita mengenal dua musim yaitu :
1. Kita mengenal musim hujan.
2. Kita mengenal musim kemarau.
Tapi itu ketika Bmg bisa memperkirakannya. Untuk era baru era keterbukaan sekarang bertambah lagi musim dindonesia menjadi musim pemilu. dimana semua masyarakat terlibat dan dilibatkan karena hanya suara mereka yang diinginkan oleh elit politik.
Antusiasme masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan setiap partai, sebuah fenomena ini sudah menjadi trend di negara ini. Terjadi penjualan yang dengan melibatkan tim sukses atau kita sebut saja marketer, marketer yang handal akan mengakibatkan terjualnya beberapa produk dan akhirnya mendapatkan untung besar.
Komoditi yang dijual adalah janji manis yang mereka tawarkan dengan berbagai macam cara baik itu yang sportif ataupun tidak, bahkan bila kurang sedap tak jarang mereka menambahi bumbu penyedap agar tercipta nilai dan citarasa tersendiri.
Lalu pertanyaan yang mendasar adalah apakah setelah kita membeli kenikmatan itu semuanya akan merasakan kembali kenikmatan yang sama ?
Setiap elit politik akan selalu tidak mati gaya dalam membuat terobosan yang menarik demi mendapatkan kepercayaan dari rakyat yang selalu jadi jargon mereka. Elit Politik selalu menggunakan kata demi rakyat, dan untuk rakyat, kesejarteraan rakyat dan keadilan rakyat, itu dan itu yang selalu di gembor-gemborkan oleh mereka. sebenarnya untuk membangun pola pikir rakyat mereka tidak perlu susah-susah untuk selalu mengelabui, yang harus mereka buktikan adalah eksistensi dalam implementasi sebagai wakil rakyat.
Untuk membuat sejahtera rakyat apakah perlu kekerasan dengan dilakukan pembersihan tempat mereka yang dianggap sebagai sampah masyarakat, sebagai sesuatu yang dianggap tidak penting takala selesai mereka perbincangan dalam berbagai pertemuan. apakah tidak ada jalan yang lebih radikal dengan melakukan pembunuhan secara langsung terhadap mereka, toh bagi mereka ketika digusur dengan paksa, dan diterlantarkan tanpa diberikan jaminan sesuai Konstitusi yang berlaku, itu sudah merupakan pembunuhan atau perampasan hak hidup, hak untuk hidup dibumi ini.